BisnisNTB-Bima- Pemerintah NTB melalui Dinas Perindustrian terus gencar berupaya membangun kemandirian dan pemulihan ekonomi. Salah satu upayanya dilakukan dengan mengembangkan komoditas unggulan daerah dalam rangka Sinergitas Pengembangan Industri diwilayah Kabupaten Bima.
Melalui Kegiatan Road Show dan Talk Show bertema “Strategi
Peningkatan Kualitas Komoditi Unggulan dan Diserfikasi Produk Turunannya” Dinas
Perindustrian NTB menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bima dan
stakeholder terkait.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc mengatakan
bahwa industrialisasi harus dilakukan sebagai kebutuhan bersama,
industrialisasi bukan program gubernur, bukan juga program pemerintah akan
tetapi program masyarakat. Komoditas tradisonal nantinya akan terlalu akan
terus bergerak ke sektor industri, bahkan ke sektor ekonomi.
“Industrialisasi merupakan salah satu ikhtiar dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan
ekonomi masyarakat. Industrialisasi bukan konsep yang baru, tapi siapa yang
belajar ekonomi pasti mensyaratkan bahwa untuk mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran,” ungkapnya
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Prov. NTB Nuryanti
menyampaikan pentingnya peran stakeholder dalam sambutannya untuk membangun
ekosistem industrialisasi yang di perkuat dari hulu hingga hilirnya.
“Beberapa Kepala OPD provinsi NTB serta stakeholders Semua
yang hadir merupakan ekosistem industrialisasi, mulai dari stakeholder yang
menangani bahan baku seperti pertanian dan peternakan dan perikanan, juga ada
dinas dinas yang fokus pada industri olahannya, ada perbankan yang akan menjadi
pemodal dan ada beberapa BUMN maupun instansi vertikal seperti BBPOM yang sudah
ada di kabupaten Bima,” ujarnya
Untuk Kabupaten Bima memiliki sejumlah potensi unggulan
diantaranya adalah garam dan bawang, Komoditi unggulan yang di anggap mampu
meningkatkan produksi Pertanian daerah diperkuat kembali oleh Pemerintah.
“Produk-produk pertanian Provinsi NTB memiliki kualitas yang
sangat baik, bahkan produk pertanian NTB sudah dapat bersaing dengan produk
pertanian unggulan luar daerah,” jelasnya
Lebih lanjut Yanti menegaskan bahwa selain olahan pertanian
garam dengan pengolahan tradisional juga menjadi produk yang dihasilkan oleh
Kabupaten Bima.
"Selama ini petambak garam masih melakukan pengolahan
dengan secara tradisional lantaran masih belum menggunakan geosilator, Dalam
hal ini karena banyak petambak yang juga masih memanfaatkan tambak sebagai
tempat memelihara udang dan bandeng”. pungkasnya
Bupati kabupaten Bima Indah Dhamayanti Putri menyatakan salah
satu tantangan dalam menjual garam Bima yaitu kualitas garam yang belum mampu
bersaing dengan garam produk luar. Jika petambak ingin memperoleh hasil yang
lebih bagus dari usaha garam ini, tentu mereka harus memliki kualitas produk
yang lebih bagus melalui proses yodiumisasi.
“komoditas bawang merah juga menjadi atensi Kabupaten Bima.
Bawang bima memang sangat terkenal dimasyarakat NTB maupun Indonesia lantaran
bawang bima tetap dikirim ke sejumlah wilayah diindonesia pada saat panen tiba,”
ujarnya
Akan tetapi sejauh ini belum ada pusat pengolahan bawang
karena kadar airnya tergolong cukup tinggi, Sehingga sulit untuk diolah menjadi
komoditas siap konsumsi seperti bawang goreng.
“Kami berharap kedepannya dinas terkait yang berkolaborasi
dengan stakeholder terkait bisa membangun temoat pengolahan produk bawang merah
yang berada di bima, sehingga pada saat panen tiba tidak menjadi persoalan
lagi” harap Indah Dhamayanti Putri
Indah Dhamayanti Putri mengajak seluruh warga masyarakat
wujudkan NTB Gemilang melalui industrialisasi yang menjadikan masyarakat
sejahtera.