BisnisNTB-Lombok Utara,– PLN terus berupaya menjaga keandalan listrik dan menghadirkan energi bersih, utamanya di kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air atau yang dikenal dengan istilah Gili Tramena, Tramena salah satu kawasan wisata yang menjadi destinasi prioritas utama di NTB. Salah satunya dengan melakukan pemeliharaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di Gili Tramena. Kamis (4/8)
Manager Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro/Surya (PLTMH/S) Tanjung, Endang Faisol, menyampaikan pentingnya
pemeliharaan PLTS ini untuk menjaga suplai listrik ke pelanggan. Terlebih, Gili
Tramena saat ini telah mulai banyak didatangi oleh wisatawan, baik domestik
maupun internasional.
"PLTS ini sebagai salah satu penopang listrik bagi
masyarakat di Gili Tramena. Pemeliharaan harus rutin dilakukan untuk mengetahui
secara dini komponen-komponen yang seharusnya dilakukan perbaikan atau
penggantian", ungkap Endang.
Endang menjelaskan pemeliharaan kali ini dilakukan terhadap
komponen-komponen utama dan alat bantu pada PLTS, seperti pengukuran tegangan
dan arus pada combiner box, pembersihan
permukaan dan pemeriksaan kondisi Photovoltaic Module (PV) modul, serta
pemeliharaan korektif pada PV modul dan inverter. Diharapkan, dengan
pemeliharaan ini performance dari PLTS dapat tetap stabil dan terjaga daya mampu
pasoknya.
Lokasi PLTS di Gili Tramena sendiri tersebar di kawasan tiga
gili. Dengan total kapasitas 820 kWP, yakni di Gili Trawangan berkapasitas
600kWp, Gili Air berkapasitas 160 kWp, dan Gili Meno dengan kapasitas PLTS 60
kWp, ketiga PLTS yang dibangun pada tahun 2012 tersebut memasok listrik untuk
Gili Tramena. Menggunakan teknologi Green Energy Grid Connected PV System (PLTS
Grid Connected) yang menggunakan PV Modul, PLTS ini tentunya menjadi salah satu
bentuk komitmen PLN untuk meningkatkan bauran Energi baru Terbarukan (EBT) di
NTB.
“Bauran EBT saat ini adalah 7,1%, dan masih didominasi oleh
PLTS. Dengan potensi sumber daya alam yang cukup banyak, di antaranya air,
panas bumi, bayu dan arus laut, pastinya PLN dengan dukungan seluruh
stakeholder dan masyarakat NTB akan mampu mencapai target bauran EBT sebesar
23% di tahun 2025”, tutur Endang.
Selain PLTS, suplai listrik ke Gili Tramena juga dipasok
dari kabel laut yang membentang dari Pulau Lombok sepanjang 2 x 18,8 kilometer
sirkuit. Kabel laut yang berfungsi untuk mengalirkan listrik antar pulau ini
dibangun pertama kali pada tahun 2012, sedangkan untuk tahap kedua dibangun
tahun 2018.