Dampak Operasi Pasar Murah, Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Di Kota Mataram Berangsur Turun


BisnisNTB-Mataram - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB (KPw BI NTB)  Heru Saptaji bersama Wakil Wali Kota Mataram TGH. Mujiburrahman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kebon Roek, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, untuk memantau sejumlah harga kebutuhan pokok khususnya di pasar tradisional yang memang menjadi salah satu pusat transaksi ekonomi masyarakat. Sabtu (6/8)

 

“Sidak ini dilakukan guna menekan dan mengendalikan angka inflasi dengan memastikan  ketersediaan stok dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di masyarakat,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji.

 

Selain itu monitoring ke pasar tradisional ini bentuk tindak lanjut dari rapat koordinasi antara Kepala BI Provinsi NTB dengan Wali Kota Mataram sebelumnya (3/8/2022) sekaligus sebagai sarana untuk menilai efektivitas dari berbagai kegiatan-kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) yang telah dilangsungkan di Kota Mataram.

 

“Kita ingin melihat lebih jauh bagaimana dampak dari OPM yang selama ini kita lakukan. Bagaimana harga dari komoditas volatile foodyang kerap kali menyebabkan inflasi karena fluktuasi harga yang tinggi, seperti bawang merah, cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, daging dan ikan. Seperti apa kondisinya di lapangan.”- ujar Heru Saptaji.

 

Adapun hasil dari sidak tersebut mencatat bahwa secara umum harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Kebon Roek berangsur turun secara signifikan seperti harga cabai rawit merah yang beberapa waktu lalu menyentuh angka Rp65.000-80.000,-/kg saat ini berada di angka Rp40.000,-/kg. Begitu pula dengan harga bawang merah yang mengalami penurunan dari Rp45.000-50.000,-/kg menjadi Rp30.000-40.000,-kg. Sementara itu, beberapa bahan pokok lainnya seperti cabai merah berada di harga Rp45.000,-/kg, telur ayam ras Rp50.000-55.000,-/kg, dan minyak goreng curah Rp15.500,-/kg. Ketersediaan stok kebutuhan pokok juga diprediksi akan terus membaik seiring dengan musim panen yang telah tiba sehingga para petani di beberapa daerah sentra produksi seperti Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bima dapat meningkatkan pasokannya.

 

“Ketersediaan pasokan akan jauh lebih baik, harga-harga yang terbentuk juga sudah turun secara baik dan mudah-mudahan minggu-minggu ke depannya akan semakin turun sehingga stabilitas harga pangan akan kembali normal.”- ujar Heru Saptaji.

 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Mataram TGH. Mujiburrahman menyatakan bahwa kegiatan sidak pasar ini menunjukkan kehadiran dan antisipasi pemerintah di saat harga naik. Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan harga sesuai dengan kapasitasnya, baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

 

“Bahwa terkait pengendalian inflasi, Pemkot bersama TPID Kota Mataram akan terus melakukan sinkronisasi dan koordinasi secara berkelanjutan baik dengan KPw BI NTB maupun TPID di NTB, maupun stakeholders lainnya,” ucapnya  

 

Seperti koordinasi yang dilakukan dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram untuk mengembangkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di tengah-tengah masyarakat yaitu dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang banyak dikonsumsi seperti tanaman cabai dan tomat.

 

“Hal tersebut akan sangat berguna untuk mengurangi demand masyarakat yang berdampak pada penurunan harga dan angka inflasi,” pungkasnya

 

Selain itu, TPID Kota Mataram juga telah berkoordinasi dengan KPw BI NTB dalam penyelenggaraan Operasi Pasar Murah di lingkungan Pasar Kebon Roek selama tiga hari yaitu tanggal 6-8 Agustus 2022, dan di lokasi lainnya yang akan dilaksanakan di enam titik kecamatan di Kota Mataram.