"Dari 13 Kota dan Kabupaten yang dilakukan pendaftaran
subsidi tepat pada 1 Juli 2022 kemarin, telah masuk sebanyak lebih dari 79.000
data kendaraan melalui Web kami, di kota Mataram ada dua belas titik SPBU kami buak untuk pendaftaran,”
Deden Mochammad Idhani oleh Area Manager Communication, Relations & CSR
Patra Niaga Jatimbalinus. Senin (18/7).
Dalam penyaluran BBM bersubsidi yaitu solar dan penugasan
yaitu pertalite, ditemui banyak fakta penyaluran yang tidak tepat sasaran di
mana pengguna yang seharusnya tidak berhak ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi dan
ini tentunya akan membebani dan mempengaruhi kuota yang harus dipatuhi
Pertamina Patra Niaga selaku badan usaha yang ditugaskan.
Lebih lanjut Deden menegaskan bahwa subsidi yang tepat
sasaran ini menjadi penting, mengingat Pemerintah sendiri telah berkontribusi
besar mengalokasikan dana hingga Rp. 520 triliun untuk subsidi energi di tahun
2022.
“Dalam memastikan subsidi energi dapat disalurkan tepat
sasaran, Pertamina Patra Niaga harus mematuhi regulasi yang berlaku, seperti
Peraturan Presiden No. 191/2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No.
04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020. Perpres No. 191/2014 masih dalam proses revisi
untuk penetapan pihak-pihak yang berhak mendapatkan subsidi,” tegasnya
Untuk kuota dan
regulasi terkait penyaluran lain akan tertuang dalam regulasi tersebut yang
pada saatnya akan diterapkan. Pararel, Pertamina Patra Niaga selaku yang
ditugaskan juga berinisiatif, untuk memastikan penyaluran di lapangan ini bisa
berjalan lebih tepat sasaran dengan memulai uji coba pendaftaran.
“Sesuai Peraturan BPH Migas No. 06/2013, penggunaan sistem
teknologi IT dalam penyaluran BBM dapat dilakukan. Mulai 1 Juli kemarin, telah
dilakukan uji coba pendaftaran melalui website MyPertamina yakni
subsiditepat.mypertamina.id,” ujarnya
Pada tahap ini, pendaftaran fokus untuk melakukan pencocokan
data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan
yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code
Unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website
https://subsiditepat.mypertamina.id.
“Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa dicetak dan dibawa
ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa
telepon ganggam ke SPBU. Mekanisme ini pun masih dikhususkan (mobil) dan belum
untuk kendaraan roda dua,” pugkasnya
Pada masa pendaftaran dan transisi ini, masyarakat masih
tetap bisa membeli Pertalite dan Solar tanpa menggunakan QR Code tersebut,
namun kami tetap mendorong masyarakat agar
mendaftarkan kendaraan dan identitasnya. Kami juga tegaskan kembali,
tidak wajib memiliki aplikasi MyPertamina, namun wajib mendaftarkan di Website Pertamina.
Adapun Booth
pendaftaran di Mataram :
1. SPBU 5483203 - Sayang sayang
2. SPBU 5483205 - Ampenan
3. SPBU 5483207 -
Bertais
4. SPBU 5483210 - Selagalas
5. SPBU 5483212 - Pagesangan
6. SPBU 5483113 - Jempong
7. SPBU 5483203 - Kekalik
8. SPBU 5483208 - Lingkar
9. SPBU 5483209 - Pelembak
10. SPBU 5483206 - Dasan Cermen
11. SPBU 5483201 - Pajang
12. SPBU 5483202 - Mayura
(BS2)