Mataram, - Sebagai upaya pencegahan sejak dini, terhadap pernikahan usia anak di bawah umur dan pernikahan beda agama, forum komunikasi umat beragama (FKUB) NTB gencarkan sosialisasi di sekolah. Ketua FKUB provinsi ntb Dr. Buya Subki sasaki menyampaikan, pihaknya memberikan edukasi dan pemahaman terkait resiko administrasi dan konflik sosial, akibat pernikahan di bawah umur dan pernikahan beda agama. dengan harapan para siswa -siswi dapat memahami dampak negatif dari tindakan tersebut.
"Sosialisasi ini kami lakukan sebagai upaya memberikan pemahaman kepada siswa -siswi, agar tidak terjerumus pada pernikahan usia anak atau dibawah umur serta tidak terjebak pada pernikahan beda agama, karena tindakan tersebut berdampak pada administrasi dan memicu konflik sosial di tengah masyarakat", ungkapnya. Senin, (20/06).
kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya antisipasi memasuki momen libur sekolah, karena tentunya siswa -siswi tidak lagi pada pantauan sekolah dalam waktu yang cukup lama. Dan rentan bagi anak sekolah usia khususnya terjadi pernikahan di bawah umur, karena intensitas bertemu dan berkomunikasi dengan lawan jenis (pacar) cukup tinggi. Apalagi tanpa penjagaan yang ketat dari orang tua di rumah.
"Kegiatan ini sengaja kita lakukan disaat memasuki liburan sekolah, agar Siswa atau anak-anak dapat memahami dengan kesadaran sendiri, dampak dan resiko jika melakukan hal tersebut", ujarnya
sosialisasi dan edukasi yang diinisiasi oleh FKUB ini, menyasar sekolah menengah atas ( SMA ) dan Madrasah aliyah (MA). Karena berdasarkan pantauan merupakan masa yang rentan terjadi pernikahan di bawah umur.
Sementara itu kepala Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) 3 Mataram Lalu Mufti Satria, MA., menyatakan, pihaknya mengapresias kegiatan sosialisasi dari FKUB ini, dan berharap kegiatan ini harus berkelanjutan dan dimasifkan. Karena kasus pernikahan usia anak seperti kita lihat dan dengar terus meningkat, sehingga sangat penting materi seperti yang disampaikan pada sosialisasi FKUB tersebut.
"Kami pihak sekolah sangat menyambut baik kegiatan sosialisasi yang dilakukan FKUB NTB ini, kami berharap kegiatan serupa terus dilakukan, karena materi yang disampaikan bagus untuk pencerahan bagi siswa-siswi ", jelasnya
para pelajar MAN 3 Mataram juga terlihat mengikuti sosialisasi dengan penuh semangat, salah satunya Keysha dan Lisa, mereka mengaku dengan adanya edukasi ini dapat mengetahui berbagai resiko dan bahaya melakukan pernikahan di bawah umur dan beda agama. Sehingga dapat memahami akibat dan resiko jika melakukan tindakan tersebut dapat merugikan diri sendiri dan keluarga, serta memicu persoalan secara sosial di masyarakat.
"Dengan mengikuti sosialisasi ini, kami jadi tahu kenapa dilarang melakukan pernikahan dibawah umur dan pernikahan beda agama. Banyak resiko yang ditimbulkan dan jadi faham maksudnya", ujarnya
Pelajar yang hadir mengikuti sosialisasi ini, diharapkan dapat menyampaikan juga kepada teman di sekolah dan di lingkungan rumah, tentang dampak dan resiko pernikahan dibawah umur dan pernikahan beda agama. (*)