Sosok Polisi Sukses Manfaatkan Pekarangan Rumah Budidaya Anggur. Photo: Awal Maslow |
Di tengah batasan itu, Firman mampu memberi dampak positif bagi kegiatan pemuda dan warga masyarakat di desanya untuk menjadi petani dalam meningkatkan produksi pangan di lingkungan tempat tinggalnya.
Firman sendiri tidak punya basic Pertanian, dirinya seorang Bhabinkamtibmas anggota Polsek Narmada Polresta Mataram yang tiap hari bergelut menjaga keamanan di desa binaannya.
“Awalnya pada tahun 2020, saya mulai menanamnya karena aktivitas masyarakat dan saya itu dibatasi karena PPKM, jadinya berinisiatif untuk menanam anggur ini biar ada kegiatan waktu musim pandemi,” ungkapnya
Lebih lanjut Firman menuturkan bahwa menanam buah anggur di pekarangan rumahnya memiliki potensi besar kedepannya akan membangkit roda ekonomi.
“ketika itu saya juga melihat potensi buah anggur ini kedepannya luar biasa, dan anggur ini tidak terlalu sulit dalam perawatan yang penting ada kemauan,” ujarnya
Adapun luas lahan pekarangan rumah yang di manfaatkan oleh Firman dengan luas empat are, tiga are untuk budi daya tanaman anggur dan satu are digunakan untuk menanam tanaman lain.
“Luas lahannya 4 are, walaupun sedikit pekarangan bisakah bermanfaat untuk diri kita sendiri dan membangkitkan ekonomi kedepannya terlebih saat pendemo kemarin,” tuturnya
Dengan kemampuan bertanam anggur yang ia miliki, banyak warga masyarakat sekitar dan bahkan dari luar desa Selat datang ke rumahnya untuk belajar budidaya menanam anggur dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
“Kalau masyarakat kesini banyak, terutama warga masyarakat kita sendiri bahkan dari luar desa banyak belajar kesini tentang cara budidaya anggur,” pungkasnya
Bagai warga yang datang untuk belajar tentang budidaya anggur, Firman tidak memungut biaya, ia memberikan ilmu secara Cuma-Cuma dengan harapan, ilmu yang diperoleh mampu diterapkan.
“Untuk warga yang datang untuk belajar kesini, tidak ada di pungut biaya, keinginan warga saya utamakan biar bersama kita menanam anggur nanti kedepannya kita terus kembangkan,”ucapnya
Adapun jenis anggur yang dibudidayakan oleh Firman sekitar 30 jenis paritas, namun yang paling primadona seperti anggur jenis Trans, Jupiter, Julian, Akademik, Expres , dan masih banyak jenis lainnya.
“Untuk panen sekitar 40 kilogram lebih, kita jual dengan harga 100 ribu perkilo, sekitar 4 jutaan sekali panen, sisa kita konsumsi dari keluarga dan warga,” bebernya
Untuk masa panen tergantung paritasnya, paritas anggur jenis Jupiter sekitar 90 hari baru panen ada yang seratus hari dan bahkan ada seratus lima puluh hari.
“Saya pernah diundang juga ke Bogor terkait cara budidaya anggur yang baik , mulai cara merawat hingga pembuahan,” tegasnya
Firman berharap semoga warga masyarakat bisa mengikutinya, dengan memanfaatkan lahan sempit dengan tanaman yang bisa menghasilkan ekonomi.
Sementara itu, salah seorang warga Bukhari Muslim mengatakan ia tiap hari kerumah Fairman untuk belajar bagaimana cara budidaya anggur yang baik dan menghasilkan buah besar dan manis.
“Saya sangat tertarik sekali menanam anggur di halaman rumah saya,” ungkapnya
Lebih lanjut Bukhari menyatakan ia terus belajar dengan mendalami ilmu budidaya anggur hingga nantinya bisa di praktikan di rumahnya.
“Saat ini saya masih banyak belajar sama pak Bhabinkamtibmas karena banyak ilmu yang saya peroleh,” ucapnya
Tingkat kemanisan anggur organik hasil budidaya Firman sangat manis, dan memiliki buah kenyal dan besar, bahkan salah supermarket di kota Mataram, memesan buah anggurnya.
Selain menanam buah anggur, firman juga menanam berbagai macam jambu dan tanaman lainnya. (red.)