BisnisNTB-Bima- Millenial NTB dengan fungsi agen perubahan dapat mengembangkan industri dengan memantik munculnya wirausaha baru yang kreatif dan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti SE., ME. dalam laporan panitia kegiatan Roadshow Industrialisasi di Museum Asi Mbojo, Kota Bima. Jumat (17/9).
Dalam kesempatan itu, Nuryanti juga menyampaikan bahwa pada expo industrialisasi yang dilakukan bersamaan dengan talkshow, hadir produk produk yang berasal dari inovasi Millenial Kota Bima.
"Pada siang hari ini kita bisa melihat inovasi yang dihasilkan oleh para alumni Perguruan Tinggi yang telah pulang untuk membangun Kota Bima, sesuai dengan salah satu program walikota Bima yaitu melahirkan wirausaha baru." Ungkapnya
Dengan hadirnya seluruh stakeholders diharapkan mampu menjadi ekosistem industrialisasi yang dimulai dari hulu hingga hilir. Tentunya dengan teknologi yang memadai, produk IKM Kota Bima mampu bertahan lebih lama.
Gubernur NTB yang menjadi narasumber Talkshow mengapresiasi Walikota Bima yang menghadirkan geliat UMKM dan tidak kalah dengan Kabupaten Kota lainnya. Bang Zul sapaan akrabnya menyampaikan, dalam ekonomi ada namanya sektor tradisional, sektor industri, sektor digital. Ketertinggalan NTB karena belum beranjak dari masyarakat tradisional menuju masyarakat industri, sehingga pergerakan dari tradisional ke industri ini yang disebut dengan industrialisasi.
"Siapapun pemimpinnya jika masyarakat masih berkutat pada sektor tradisional maka sangat rentan terkena detecting harga dari penjual nya. Makanya yang disebut industrialisasi itu adanya kesadaran dan semangat dari pimpinan, bahwa kita tidak akan beranjak mencicipi kesejahteraan dan kemakmuran jika tidak ada keberanian mengubah komoditas tadi. Upaya serius industrialisasi bahwa yang dihasilkan daerah kita juga diolah disini." Tuturnya
Gubernur NTB juga menambahkan harus ada keberanian memastikan untuk penggunaan produk lokal yang dimulai dari pemerintahan sehingga ada insentif bagi Millenial penggiat UMKM.
"Ketika Milenial mendapatkan intensif untuk berkembang, keinginan belajar digitalisasi dan sains akan menjadi daya tarik ke depan sehingga tidak perlu khawatir kehilangan bahan baku yang nantinya bisa dipasok dari Indonesia Timur. Termasuk dengan peningkatan nilai tambah akan ada pekerjaan baru yang tercipta kemiskinan dan pengangguran bisa dikurangi." Ucapnya.
Disampaikan oleh Walikota Bima, M. Lutfi, SE., per angka hingga hari ini UMKM di kota Bima berjumlah 23.034. Untuk mendukung pemberdayaan industrialisasi, Pemerintah Kota Bima mendirikan rumah kemasan, yang diperuntukkan untuk masyarakat yang mau menjadi wirausaha dengan tampilan produk yang menarik.
Dukungan terhadap UMKM juga diberikan oleh La Rimpu, salah satu sekolah yang didirikan oleh Prof. Atun Wardatun, M.Ag.,Ph.D. Sekolah ini fokus kepada reaching awareness (membangun kesadaran) terhadap masyarakat, salah satunya produk ekonomi kreatif dengan memberdayakan Milenial sebagai fasilitatornya