BisnisNTB -Jakarta,– PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) memaparkan kinerja keuangan kuartal pertama 2022 pada Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan. Rabu (14/9)
Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang mengatakan dalam
paparan kinerja perusahaan ini, Bank Raya mencatatkan laba tahun berjalan pada
Kuartal I Tahun 2022 sebesar Rp47,71 miliar atau kenaikan laba sebesar 167,03%
apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Beberapa indikator lainnya yang mengalami peningkatan
secara pesat adalah perbaikan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) menjadi
sebesar 4,81% dari periode sebelumnya 3,39% dan pendapatan operasional lainnya
yang meningkat sebesar 558,02% (Year on Year/YoY),” ungkapnya
Pembukuan laba tersebut, didorong oleh kenaikan pendapatan
operasional lainnya yang diperoleh dari penerimaan kembali aset keuangan yang
telah dihapus buku/recovery write off sebesar Rp22,51 miliar atau meningkat
633,33% YoY. Kinerja ini dapat dicapai dengan terus memperhatikan prinsip kehati-hatian
dalam menjalankan kegiatan usaha.
“Saat ini Bank Raya
optimis berada di jalur yang tepat untuk menuju profitabilitas melalui strategi
yang kami fokuskan pada 2 hal utama yaitu strategi ekspansi melalui akses
kepada ekosistem seperti melalui agen-agen BRIlink milik BRI dan penyaluran
kredit digital melalui Fintech Partner untuk pertumbuhan bisnis digital; dan
strategi perbaikan kinerja bisnis legacy Perseroan yang fokus pada recovery
write off. Selain itu, perbaikan kinerja Perseroan juga secara khusus ditujukan
untuk pencapaian kegiatan operasional yang lebih efisien dan serta inovasi
produk yang mendorong kepuasan pelanggan yang akan terus kami tingkatkan secara
konsisten.” jelasnya
Sebagai digital attacker BRI Group dan bentuk komitmen Bank
Raya dalam proses transformasi digital, Perseroan terus berkomitmen untuk
melakukan penataan kembali portofolio bisnis yang fokus kepada pengembangan
bisnis digital serta pengembangan produk yang aman dan tepat guna bagi
kebutuhan customer.
“Pengembangan digital saving dan digital lending yang
disesuaikan dengan kebutuhan gig workers atau pekerja informal adalah fokus
utama Perseroan kedepannya,” ujarnya
Fokus penghimpunan dana pihak ketiga melalui aplikasi
digital saving adalah pengembangan fitur transaksi dan perencanaan keuangan
melalui biaya bunga yang efisien, sehingga cost of fund dapat ditekan menjadi
sebesar 3,27% pada kuartal I tahun 2022.
“Disamping itu, Perseroan juga telah menyalurkan kredit
digital sebesar Rp507 miliar pada kuartal I tahun 2022 melalui produk digital
Pinang,” pungkasnya
BRI dan Bank Raya bekerjasama menyediakan fasilitas
pembiayaan instan atau pinjaman berupa dana talangan yang dapat digunakan agen
untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan. Bank Raya mendapatkan kemudahan
akses untuk menjangkau ekosistem BRI seperti Agen BRILink untuk memanfaatkan
produk Pinang Paylater demi mendukung permodalan usaha dan menjaga produktivitas
usaha.
Produk Pinang juga telah menjangkau berbagai pelaku usaha
maupun retail dan memfasilitasi kebutuhan permodalan jangka pendek untuk usaha dan
kebutuhan harian, maupun konsumtif.
“Kedepannya, kami juga terus mengembangkan potensi untuk
berkolaborasi strategis dengan ekosistem digital di Indonesia seperti misalnya
fintech, demi mendorong percepatan inklusi keuangan dan mendukung misi Bank
Raya untuk menjadi The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech & Home
for Gig Economy” tutup Kaspar Situmorang.