Pengiriman Uang Pekerja Migran Ke NTB Capai Rp 413,38 Miliar


Kepala BPS NTB Wahyuddin. Photo: Yoo


BisnisNTB,Mataram - Hingga pertengahan tahun ini, capaian remitansi atau pengiriman uang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB tercatat sebanyak Rp 413,38 miliar. Dan negara yang paling banyak mengirim remitansi tersebut adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sementara Malaysia menempati posisi keempat. 


Meski peminat PMI asal NTB ke negara Malaysia lebih besar, namun dari data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB remitansi yang masuk ke NTB di triwulan I 2022 dari negeri jiran itu sebesar Rp 156 miliar. Dengan rincian pengiriman dari perbankan sebanyak Rp 72 miliar dan melalui PT Pos Indonesia sebesar Rp 84 miliar. 


"Triwulan II 2022 itu remintasi atau penerimaan PMI NTB yang masuk melalui perbankan Rp 70 miliar, sedangkan dari PT Pos Indonesia sebesar Rp 186 miliar," ujar Kepala BPS NTB Wahyuddin, Senin (01/08/2022). 


Jika dilihat secara total, sambungnya, penerimaan remitansi dari PMI NTB melalui perbankan yang tercatat di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 142 miliar. Sedangkan melalui PT Pos sebesar Rp 270 miliar. 


Penerimaan remitansi paling tinggi dari negara Arab Saudi berdasarkan data BI dengan nilai Rp 12 miliar atau 57,30 persen, Uni Emirate Arab sebesar Rp 4,1 miliar atau 19,06 persen, Jepang sebesar Rp 169 juta atau 0,77 persen. Kemudian, negara Malaysia sebesar Rp 79 juta atau 0,36 persen, Singapore mencapai Rp 44 juta atau 0,20 persen, Qatar sebesar Rp 29 juta atau 0,13 persen dan negara-negara lainnya Rp 4 miliar atau 22,18 persen. 


Sementara dari data PT Pos Indonesia, berdasarkan kabupaten/kota paling banyak menerima remitansi ini adalah Lombok Tengah dengan nilai Rp 14 miliar, disusul Sumbawa sebesar Rp11,9 miliar, Lombok Timur sebesat Rp 11,1 miliar dan paling kecil dari kabupaten Bima senilai Rp 575 juta. 


Diakui Wahyuddin, penerimaan remintasi dari PMI asal NTB memang lebih banyak dari negera Arab Saudi, meskipun penempatan PMI ke Arab Saudi tidak sebanyak ke Malaysia. 


"Banyak yang memang ke Malaysia, tapi yang Malaysia umumnya mereka tidak langsung mengirimi ke kampungnya masing-masing karena kadang-kadang mereka sekali-kali bisa pulang karena dekat. Apalagi ada penerbangan langsung Kuala Lumpur ke Lombok," jelasnya.


Artinya, mereka para PMI yang penempatan Malaysia ini bisa setiap saat datang dan juga membawa uang hasil kerja mereka dan tidak perlu mengirim menggunakan bank atau pos. Namun tidak sedikit PMI juga mengirim via bank dan pos. 


"Kenapa dia (Malaysia, red) kecil? Yang mungkin perbandingan dari sisi penghasilan di Malaysia dan Arab Saudi beda," tandasnya. (BS1/Yoo)