Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) NTB H Faurani. Photo: Yoo |
BisnisNTB,Mataram -Mengingat situasi ekonomi yang belum stabil, sektor pangan atau pertanian memang sangat ideal sebagai pilihan investasi. Sektor ini dianggap jadi pilihan investasi yang paling tepat dan aman untuk mengamankan kondisi saat ini.
Hal ini terlihat dimana kawasan Mekaki di Sekotong, Kabupaten Lobar, dilirik investor luar negeri asal Korea Selatan (Korsel). Lokasi ini berpeluang untuk mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan, salah satunya pengembangan kopi khas Lombok.
“Investor ini (Korsel) akan membangun perkebunan kopi di Mekaki, Sekotong, Lombok Barat. Mulai dari kebun, pabrik dan sekolah kopi. Sudah disetujui Gubernur dan tanda tangan MoU,” ungkap Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) NTB H Faurani, Rabu (27/07/2022).
Faurani menjelaskan, pembangunan perkebunan kopi akan dimulai tahun ini. Setelah bertemu dengan Pemda Lobar, disepakati akan memanfaatkan lahan seluas 600 hektar. Lantaran pengembangan kopi yang berskala besar.
“Mulai tahun ini (investasi kopi). Sebagai bentuk komitmen investor, dalam waktu enam bulan tidak memulai maka diganti dengan investor lain,” tambahnya.
Berbeda dengan investasi lainnya, sambung Faurani, masuknya investor kopi ini tidak hanya untuk membangun perkebunan kopi semata. Tetapi sampai pada pengelolaan, pemasaran hingga pendidikan tentang kopi. Dengan melibatkan sektor hulu hingga hilirnya maka masyarakat disekitar perkebunan kopi diprediksi mendapat multiplayer efek.
“Dari kebun sampai pabrik dan sekolah, 5 orang akan dikirim ke Korea, sekolahnya akan dibuka tahun depan awal atau bisa akhir tahun ini diresmikan. Jadi kopi bukan lagi dijual dalam bentuk mentahan. Supaya lebih banyak masyarakat yang menerima manfaat dengan adanya investasi ini," kata dia.
Selain di Pulau Lombok, lanjut Faurani, Pulau Sumbawa juga memiliki peluang besar untuk investasi di sektor pertanian.
"Disana (Sumbawa) ada investor nasional akan bangun sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan sekaligus seluas dua ribu hektar. Jadi satu lokasi sekaligus,” pungkas Faurani. (BS01/Yoo)